Painan, Mei ----
Ribuan hektar areal sawah diKabupaten Pesisir Selatan (Pessel) kondisinya masih tadah hujan dan juga ratusan hektar sawah produktif di Pessel dibiarkan terlantar oleh pemiliknya sehingga tidak produktif lagi kini dipenuhi oleh semak belukar.
Salah seorang petani sawah Kecamatan Koto XI Tarusan Tamrin (40) mengatakan, kendala masyarakat dalam upaya peningkatan hasil produksi padi disebabkan belum adanya irigasi teknis yang mampu menyalurkn air ke sawah milik masyarakat, hal ini menyebabkan sebagian besar sawah masyarakat berupa tadah hujan
Akibat sawah tadah hujan ini membuat hasil produksi padi tidak sesuai dengan harapan hanya bisa dilakukan sekali setahun, padahal bila air sawah cukup untuk kebutuhan tanaman padi tentu hasil produksi padi akan mampu menggerakan berbagai pembangunan terutama pembangunan ekonomi lebih baik lagi
Masyarakat tani dalam menyikapi keterabatas air sawah ini melakukan berspekulasi yaitu, tetap melakukan penyamaian benih secara serentak ketika hujan turun, bila terjadi musim kemarau setelah penyemaian benih petani tidak takut gagal panen padi.
Sikap mental petani tersebut membuat sawah yang biasa ditanam satu kali setahun pada lahan sawah tadah hujan, melalui berspekulasi dapat ditingkatkan menjadi dua kali setahun dengan artian petani siap menanggung resiko untung dan rugi
Di Pessel masih terdapat sawah tadah hujan seluas 5380 hektar, maka menjadikan sawah itu berproduktif, maka pemerintah telah mengupayakan pembangunan jaringan irigasi desa (jides), irigasi tani dan pembangunan irigasi teknis dalam upaya peningkatan pendapatan produksi pertanian di Pessel. (07)
0 komentar:
Posting Komentar