Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
Mega Menu

Kesulitan Kayu, Perahu Nelayan tak Bisa Melaut

padangmedia.com - PAINAN - Sulitnya mendapatkan kayu membuat banyak perahu nelayan di pantai barat Sumatera terpaksa "didaratkan" oleh pemiliknya. Sebagian besar nelayan di wilayah pantai barat Sumatera masih menggunakan perahu kayu.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sibolga Tonny Agustinus Lumban Tobing bersama Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Sibolga Irfan Tanjung di Painan, Rabu (4/7) mengungkapkan di Kota Sibolga saja saat ini ada sekitar 70 unit perahu nelayan yang terpaksa didaratkan.

"Ini disebabkan sulitnya mendapatkan kayu untuk memperbaiki perahu nelayan itu," kata Tonny.

Tonny berharap dengan pertemuan kordinasi antar pemerintah kabupaten kota wilayah pesisir pantai Barat Sumatera yang digagas Pemprov Sumatera Barat ini, persoalan-persoalan yang menyulitkan nelayan dapat dicarikan solusinya.

Ketua HNSI Kota Sibolga Irfan Tanjung menambahkan saat ini ada sekitar 279 unit perahu nelayan di Kota Sibolga mulai dari perahu motor berbobot 5 Gross Ton (GT) sampai 110 GT. Dikatakan perahu berbobot 110 GT ada empat unit. Sebagian besar terbuat dari kayu.

"Jumlah nelayan yang sudah terdaftar sebagai anggota HNSI Kota Sibolga sebanyak 14.300 orang," tukuknya.

Irfan mengapresiasi Pemerintah kota Sibolga dan Provinsi Sumatera Utara yang cukup memperhatikan kehidupan nelayan di daerahnya. Sejauh ini sudah banyak program bidang kelautan dan perikanan yang dilaksanakan pemko setempat.

Terkait pertemuan kordinasi yang digagas Pemprov Sumatera Barat hari ini, baik Ketua DPRD Kota Sibolga Tonny Agustinus maupun Ketua HNSI irfan Tanjung memandang optimis untuk peningkatan kerjasama pengelolaan kelautan dan perikanan di pantai barat Sumatera. Ini diharapkan akan melahirkan kesamaan persepsi dalam rangka memberikan penghidupan kepada nelayan antar daerah kedepannya. (feb)

0 komentar:

Posting Komentar