Painan, Mei ----
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Martawijaya meminta pemerintah untuk memperbanyak pembangunan tempat evakuasi (shelter) tsunami di kabupaten itu. Saat ini baru ada dua unit shelter di kabupaten ini. Jumlah itu sangat minim jika dibandingkan dengan tingkat kerawanan dan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur itu, kata ia, di Painan kemarin.
Dua shelter yang telah ada itu terletak di Pasir Ganting, Kecamatan Pancung Soal dan Amping Parak, Kecamatan Sutera. Sesuai rencana, tahun ini jumlah itu kembali bertambah dengan akan dibangun satu shelter lagi di kabupaten ini dengan dana yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Ia berharap jumlah itu terus bertambah sehingga kebutuhan masyarakat akan shelter di kabupaten ini dapat tercapai.
Wilayah itu rentan terhadap bencana tsunami. Dari 12 kecamatan yang dimiliki, 10 diantaranya berada di zona merah tsunami karena terletak di sepanjang garis pantai barat Pulau Sumatera.
Disepuluh kecamatan tersebut, warga yang tinggal di zona merah tsunami sekitar 200 ribu-an jiwa dari 452.344 jiwa atau 99.978 kepala keluarga (KK) total jumlah penduduk saat ini. Mereka (masyarakat) bermukim di sepanjang pantai dengan radius 2 kilometer. Kondisi itu hendaknya dapat menjadi perhatian serius oleh pemerintah dengan memperbanyak tempat serta jalur evakuasi untuk penyelamatan warga jika bencana tersebut benar-benar terjadi.
Menurut anggota Fraksi Partai Golkar itu, shelter dan jalur evakuasi itu sudah merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat kabupaten itu untuk dipenuhi. Kita sangat mendukung langkah pemerintah membangun shelter dan jalur evakuasi dalam mengantisipasi jatuhnya korban jika terjadi tsunami. Kedepan, kita harapkan pemerintah terus menambah jumlah shelter ini, ujar ia.
Karena keterbatasan anggaran untuk pembangunan shelter tersebut, pemerintah hendaknya dapat melakukan pembangunan dengan memprioritaskan pada tempat-tempat yang dianggap paling rawan, terutama daerah-daerah pinggir pantai yang lokasi ketinggian relatif jauh dan akses jalan yang belum memadai. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu siapsiaga dan waspada terhadap ancaman bencana tersebut. (04)
0 komentar:
Posting Komentar