Painan, Mei ----
Sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Batu Patah Kenagarian Batu Hampar Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan mendambakan penerangan listrik. Padahal daerah Cumateh Duku yang bertetangga langsung dengan kampung ini sudah memiliki aliran listrik.
Beberapa warga Batu Patah mengungkapkan, kondisi itu sudah mereka alami sejak lama. Karena untuk memenuhi kebutuhan penerangan, mereka masih menggunakan lampu teplok.
"Kami sudah lama mengusulkan daerah kami ini dialiri oleh jaringan listrik namun sampai sekarang masih belum ada realisasinya. Warga sangat membutuhkan sekali jaringan listrik sampai kedaerah ini" ujar Buyung (32).
Hal senada disampaikan oleh Jusni (40), menurutnya bagi warga yang mampu, mereka mengunakan genset untuk penerangan. Namun mereka yang hanya memiliki kehidupan pas pasan terpaksa hanya mengunakan lampu Teplok atau menumpang kepada yang telah memiliki genset.
Sementara itu Walinagari Batu Hampar Syaiful mengungkapakan kalau permintaan jaringan listrik kepada PLN sudah sering disampaikan baik itu secara tertulis maupun lisan agar daerah ini bisa segera dialiri listrik, namun sampai sekarang tidak ada ditanggapi.
"Padahal daerah sangat banyak memiliki potensi dibidang pertanian seperti perkebunan gambir, kakao, pinang, buah buahan seperti rambutan, durian dan lainnya" ujarnya.
Selain belum adanya jaringan listrik dinikmati sekitar 70 orang jiwa warga Kampung Batu Patah, akses jalan untuk menuju daerah itu juga masih buruk. Karena daerah itu masih penuh berbatuan keadaan diperparah ketika hujan turun, sehingga warga kesulitan melalui jalan itu.
Warga ketinggalan sekali ketika kemajuan teknologi informasi sudah dinikmati warga lainnya, kesulitan saat belajar siswa pada malam hari. Bahkan keinginan untuk mengerjakan segala pekerjaan rumahtangga dengan lebih mudah dengan memanfaatkan tenaga listrik belum bisa terwujud.
"Kita berharap perhatian khusus diberikan pemerintah Kabupaten kepada daerah ini, karena Kampung Batu Patah merupakan salah satu daerah tertinggal di Kabupaten Pesisir Selatan yang butuh penanganan segera" akhirnya. (07)
dulu alah diusulkan tapi dicikaraui, adoh do tu, akirnya sampai kini dak adoh
BalasHapus